Senin, 18 Mei 2009

Love...does not need a reason

Woman : Why do you like me? Why do you love me?
Man : I can't tell the reason...but I really like you...
Woman : You can't even tell me the reason...How can you say you like me? How can you say you love me?

Man : I really don't know the reason, but I can prove that I love you.
Woman : Proof? No! I want you to tell me the reason. My friend's boyfriend can tell her why he loves her, but you not?!

Man : Ok...ok!! Erm...because you are beautiful, because your voice is sweet, because you are caring, because you are loving, because you are thoughtful, because of your smile, every movements you've made...

Unfortunately, a few days later, the woman got accident and became comma.
The man then placed a letter by her side, and it says:


Dearest,

Because of your sweet voice that I love you...
Now can you talk? No! Therefore I can not love you.

Because of your care and concern that I like you...
Now that you can not show them, therefore I can not love you.

Because of your smile, and your every movements that I love you...
Now can you smile? Now can you move?
No, therefore I can not love you...

If love needs a reason, like now, there is no reason for me to love you anymore.

Do love need a reason? NO!
Therefore, I still love you...
And love doesn't need a reason.

Kamis, 14 Mei 2009

Keledai...

This is just a story...

Suatu pagi, seorang pedagang pergi menuju pasar untuk menjual barang dagangan. Barang dagangannya itu dibawa seekor keledai yang ikut menyertainya. Setelah separuh perjalanan menuju pasar mereka tiba didaerah perbukitan yang sepi dan tidak berpenduduk.
Tiba-tiba keledai pedagang itu jatuh terperosok kedalam lubang yang sebelumnya tidak terlihat karena terhalang rindangnya pepohonan. Lubang tempat keledai itu jatuh sangat licin dan dalam. Si pedagang itu pun kebingungan. Ia berusaha menarik tali kekang keledainya untuk memaksanya menaiki lereng lubang yang licin itu.
Setelah berusaha berulang kali mereka tetap gagal, hingga akhirnya keledai itu pun kelelahan. Bagaimanapun pedagang itu memaksa keledainya untuk keluar dari lubang, keledai itu tidak lagi bergeming.

Hari telah menjelang sore, mereka berdua kelelahan dan sudah putus asa.
Akhirnya pedagang itu pun mengambil keputusan, dengan bantuan seutas tali ia melompat kedalam lubang dan menyelamatkan barang dagangan sebisanya.
Karena tak tega mendengar keledainya yg merengek-rengek kelelahan, ia berpikir untuk menghabisi keledainya dilubang itu. Kemudian dengan alat seadanya ia melemparkan tanah untuk menutup lubang beserta keledainya. Awalnya keledai itu ribut dan panik, hingga pedagang itu tidak tega untuk menengok kedlm lubang.
Setelah beberapa saat tidak ada suara sedikit pun dari dalam lubang.
Keheranan, pedagang itu melihat kedalam lubang dan ternyata ia menyaksikan keledainya masih hidup. Keledai itu berdiri dengan tenang, dan menginjak-injak tanah yang berjatuhan disekelilingnya. Setiap gumpal tanah yang masuk kelubang diinjak-injaknya hingga ia terhindar dari terkubur hidup-hidup. Melihatnya, pedagang itu pun semakin bersemangat melemparkan tanah kedalam lubang. Setelah berjam-jam, akhirnya lubang itu semakin dangkal, dan keledai itu pun melompat dengan riangnya keluar dari lubang...


The end.

Life is (not) beautiful

Sepanjang perjalanan ke/dari kantor aku sering menemukan cerita atau moment2 yang kadang bikin kita sedih atau tersenyum.
Seperti kemarin...

Seperti biasa aku pulang naik bis umum dan seperti biasa pula selalu ada pengamen, anak jalanan, atau pedagang yang menjajakan dagangannya. Diperempatan tempat aku naik bis, banyak anak2 jalanan, or tukang asongan yg baru naik bila bis akan berangkat.
Aku perhatikan ada ibu muda yang menggendong anaknya(?) ikut naik. Ketika bis masuk tol, ia mulai menyanyikan lagu dengan musik ala kadarnya. Aku termasuk jarang memberi uang kepada mereka, terlepas dari omongan2 orang yang kadang menjudge "masih muda kok ngamen..." atau semacamnya. Aku tdk pernah berpikir seperti itu. Seandainya aku kasih pun aku akan anggap itu amal, itu aja...simpel.
Entah knapa ternyata hanya satu dua orang penumpang yang memberi uang ke siibu muda tadi. Karena bis sedang masuk jalan tol, ibu itu pun beringsut kebelakang bis menunggu saat turun.
Entah karena kelelahan atau lainnya sianak mulai rewel dan merengek-rengek, ketika itulah aku mendengar cacian dan hardikan dari mulut ibu itu. Wah?!
Beberapa penumpang hanya menggeleng2kan kepala...kok tega ya? Dan kata-kata kasar keluar dari mulut siibu itu hingga ia turun.
Penumpang sebelahku komentar "saya yakin itu bukan anaknya...", hmmmm

Bisa jadi...aku pernah lihat liputan tentang keluarga yang dihimpit kemiskinan dan memiliki banyak anak. Salah satu solusi untuk memberdayakan anaknya ya itu tadi, menyewakan anaknya kepengamen lain untuk mengambil hati penumpang bis...
Tega? demi perut...klasik.